Perbedaan Sakit Jiwa, Gangguan Jiwa dan Mental

Pengertian Penyakit Kejiwaan, antara Gangguan Kejiwaan dan Sakit Jiwa yang ditulis oleh Nashruddin Hilmi, M.Pd.I. disebutkan Antara gangguan kejiwaan dan sakit jiwa, menurut para ahli, tidak berbeda dalam macamnya, tapi pada tingkatnya saja, dimana gangguan kejiwaan lebih ringan dari pada sakit jiwa.

Orang yang mengalami gangguan kejiwaan mengetahui kesukarannya atau persoalannya, dalam perilakunya dan kepribadiannya tidak nampak adanya perubahan yang besar, dan mereka pada umumnya bisa hidup pada umumnya di tengah-tengah masyarakat.

Sedangkan orang yang sakit jiwa tidak mengetahui persoalan dirinya dan keadaannya, kepribadiannya dalam berbagai segi (pengenalan, perasaan, dorongan) mengalami kegoncangan dan tidak serasi. Dengan demikian, gangguan jiwa lebih ringan dari pada sakit jiwa.

Menurut Kartini Kartono, pribadi yang normal dengan mental yangs sehat akan bertingkah laku adekuat (serasi, tepat) dan bisa diterima oleh masyarakat pada umumnya; sikap hidupnya sesuai dengan norma dan pola hidup kelompok masyarakat, sehingga ada relasi interpersonal dan intersosial yang memuaskan.

Dalam dirinya terdapat integritas jasmaniah-rokhaniah yang ideal. Kehidupan psikisnya stabil, tidak banyak memendam konflik internal; suasana hatinya tenang dan imbang, jasmaninya selalu sehat. Sementara pribadi abnormal pada umumnya dihinggapi gangguan mental, baik yang tunggal maupun yang ganda, dengan kelainan-kelainan atau abnormalitas pada mentalnya; selalu diliputi banyak konflik batin, jiwanya miskin atau tidak stabil, tidak punya perhatian pada lingkungan sekitar, terpisah hidupnya dari masyarakat, dan selalu merasa gelisah dan takut. Biasanya mereka selalu sakit-sakitan.

Pribadi yang abnormal mempunyai atribut: secara relatif mereka jauh dari status integrasi, dan punya atribut "inferior" dan "superior". Selanjutnya, Kartini Kartono ketika meluruskan pengertian penyakit jiwa menjelaskan bahwa:
  • a. penyakit jiwa bukanlah penyakit keturunan semata, namun lebih banyak disebabkan oleh tekanan-tekanan batin dan faktor-faktor sosial;
  • b. penyakit jiwa bukan tidak bisa disembuhkan, kemungkinan kesembuhannya masih bisa diusahakan;
  • c. penyakit mental tidaklah datang secara tiba-tiba, tapi bibit-bibitnya telah ada sebelumnya, sebab-sebab yang bersifat kompleks dari kejadian-kejadian masa lalu. Misalnya, kematian seorang yang dikasihi, kebangkrutan finansial, dan sebagainya.
  • d. penyakit mental bukanlah noda hitam dari suatu dosa, sebab penyakit mental merupakan akibat dari sebab-sebab sosial yang lumrah; merupakan produk dari tekanan kehidupan sehari-hari, dan umum terjadi.
  • e. penyakit mental bukanlah penyakit tunggal, tapi banyak penyebabnya dan saling terkait. Misalnya gangguan psiko-neurosa biasanya bertalian dengan anxiety-neurosis, ketakutan-ketakutan yang riil; reaksi dissosiasi terhadap lingkungan, histeria konversia, fobia-fobia, kompulsif, obsessif, dan sebagainya.
  • f. seks bukanlah sebab penyakit mental, tapi menjadi salah satu unsur saja. Yang utama adalah perasaan bersalah, ketakutan, ketidak-puasan, yang menyertainya. Perasaan itu sendiri bisa terjadi oleh perilaku-perilaku lain, bukan hanya disebabkan seks.
Dari uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud penyakit jiwa bukanlah semata kondisi mental yang ditandai perilaku yang "berbeda" dengan orang pada umumnya. Keadaan kalut, gelisah, marah, dan sebagainya, juga merupakan bentuk perilaku jiwa yang abnormal, mengalami gangguan jiwa. Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan kekalutan mental perlu diwaspadai karena bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit jiwa yang lebih serius.


PENCARIAN TENTANG SAKIT JIWA

perbedaan sakit jiwa dan gangguan jiwa, nama lain gangguan jiwa, contoh gangguan mental, ciri penyakit psikis, penyakit jiwa schizophrenia, penyakit jiwa dalam islam, penyakit gangguan jiwa disebut, obat sakit jiwa tradisional tingkatan gangguan jiwatanda orang mengalami sakt jiwa

Comments

Popular

Susunan Acara ulang Tahun Anak Islami, Sederhana dan Berkah

Arti Pertanda Ular Masuk Siang Hari Di Dalam Rumah Menurut Pengakuan, Primbon dan Dakwah

Manfaat Ekstrakurikuler Bagi Anak dan Penulis Blog