Posts

Showing posts from September, 2015

Perbedaan Sakit Jiwa, Gangguan Jiwa dan Mental

Pengertian Penyakit Kejiwaan, antara Gangguan Kejiwaan dan Sakit Jiwa yang ditulis oleh Nashruddin Hilmi, M.Pd.I. disebutkan Antara gangguan kejiwaan dan sakit jiwa, menurut para ahli, tidak berbeda dalam macamnya, tapi pada tingkatnya saja, dimana gangguan kejiwaan lebih ringan dari pada sakit jiwa. Orang yang mengalami gangguan kejiwaan mengetahui kesukarannya atau persoalannya, dalam perilakunya dan kepribadiannya tidak nampak adanya perubahan yang besar, dan mereka pada umumnya bisa hidup pada umumnya di tengah-tengah masyarakat. Sedangkan orang yang sakit jiwa tidak mengetahui persoalan dirinya dan keadaannya, kepribadiannya dalam berbagai segi (pengenalan, perasaan, dorongan) mengalami kegoncangan dan tidak serasi. Dengan demikian, gangguan jiwa lebih ringan dari pada sakit jiwa. Menurut Kartini Kartono, pribadi yang normal dengan mental yangs sehat akan bertingkah laku adekuat (serasi, tepat) dan bisa diterima oleh masyarakat pada umumnya; sikap hidupnya sesuai dengan norma dan

Ciri-ciri dan Kategori Orang Sakit Jiwa

Dilansir dari Aladokter, disebutkan Ada banyak kondisi kesehatan yang dapat dikategorikan sebagai sakit jiwa. Tiap kelompok dapat terbagi lagi menjadi jenis-jenis yang lebih spesifik. Berikut beberapa kondisi yang sering terjadi: Gangguan kecemasan Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan merespon obyek atau situasi tertentu dengan perasaan ketakutan, panik, berkeringat, dan detak jantung menjadi lebih cepat. Disebut gangguan jika gejala-gejala tadi tidak dapat mereka kendalikan dan sudah mengganggu keseharian. Gangguan kecemasan juga dapat berupa fobia terhadap situasi tertentu, gangguan kecemasan sosial, ataupun gangguan panik. Gangguan kepribadian Mereka yang mengalami gangguan kepribadian umumnya memiliki karakter ekstrem dan kaku yang cenderung tidak sesuai dengan kebiasaan bermasyarakat, seperti antisosial atau paranoid. Gangguan afektif atau mood Orang yang mengalami gangguan mood dapat terus-menerus merasa sedih, merasa terlalu gembira selama periode tertentu, atau me

Cara Mengobati Trauma dengan Sholawat

Setiap orang pasti pernah punya pengalaman traumatis, seperti ditinggal oleh orang yang dicintai, menderita penyakit serius, perceraian, kecelakaan, pelecehan, dipermalukan, melihat kejadian mengerikan dan sebagainya.  Pada saat itu, kita mungkin akan merasa sangat gelisah atau mengalami "guncangan perasaan" yang membuat kita tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari. Jika Anda, orang terdekat atau siapapun juga mengalami hal demikian, maka sholawat adalah satu kuncinya. Bersholawat kepada nabi Muhammad Sallahualihiwasalam bisa menyembuhkan hal tersebut karena  dengan bersholawat kita bisa menjadi tenang, dan mengingat kembali bahwa seberat apapun ujian kita, belum mampu mengelahkan ujian yang diberikan kepada baginda Rasulullah Sallahualihiwasalam. Salah satu sholawat yang bisa digunakan adalah Sholawat Tibbil Qulub  dengan cara dan penjelasan klik link  Sholawat Tibbil Qulub   diatas. Cara Mengobati Trauma dengan Sholawat Salah satu doa untuk tujuan menentramk