Posts

Showing posts from November, 2011

Kisah Kisruh Rencana Pembunuhan Ali Bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib seorang Khalifah yang pemberani, kisah lengkap Ali bin Abi Thalib ditulis kembali agar pembaca bisa mengetahui sejarah yang sebenarnya mulai Ali bin Abi Thalib sebelum menjadi khalifah sampai akhir hayatnya terbunuh. ‘Ali bin ‘Abi Thalib adalah menantu Rasulullah yang mendapat nama kehormatan (kuniyyah) Abu Turab (Bapaknya tanah) dari Rasulillah. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh ‘Ali karena nama kehormatan ini kenang-kenangan berharga dari Nabi yang mulia. Ia dibai’at menjadi Khalifah pada hari Jumat tanggal 25 Dzul-Chijjah tahun 35 Hijriyyah (4 Juni 656 M). Sabda Nabi : “لأُعْطِيَنَّ الرَّايَةَ غَدًا رَجُلاً يُفْتَحُ عَلَى يَدَيْهِ ، يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ، وَيُحِبُّهُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ "Niscaya besok pagi bendera ini akan saya berikan pada seorang lelaki yang telah diberi kemenangan karena usahanya. Ia dicintai Allah dan Utusan Allah dan utusan Allah juga mencintainya". Pada masa perang Khaibar bulan Shafar tahun tujuh Hijriya

Kisah Ali Bin Abi Thalib dan Pedang Zulfikar

 "Tidak ada pedang, setajam pedang  Zulfikar dan tidak ada pemuda yang setangguh Ali bin Abu Thalib" Demikianlah slogan yang selalu  didengung-dengungkan oleh kaum  muslimin ketika perang Uhud yang amat  dahsyat itu tengah berlangsung. Dalam perang tersebut, Ali bin Abu Thalib memperlihatkan ketangguhannya sebagai seorang pahlawan islam yang gagah perkasa. Ia di kenal sebagai jagoan bangsa Arab yang mempunyai kemahiran memainkan pedang dengan tangguh. Sementara itu, baju besi yang dimilikinya berbentuk tubuh bagian depan di kedua sisi, dan tidak ada  bagian belakangnya. Ketika di tanya,"Mengapa baju besimu itu tidak dibuatkan bagian belakangnya, Hai Abu Husein?" Maka Ali bin Abu Thalib akan  menjawabnya dengan mudah,"Kalau seandainya aku menghadapi musuhku dari belakang, niscaya aku akan  binasa." Ketika terjadi perang Badar  antara kaum  muslimin dan kaum  kafir Quraisy, di mana kaum muslimin memperoleh kemenangan yang telak, maka  korban  yang berjatuhan