Kisah Kesedihan Rasulullah saat Pamannya Wafat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling ridha terhadap takdir Allah. Beliau adalah teladan, bagaimana selayaknya seseorang bersikap dalam menghadapi ujian hidup. Tapi, beliau juga memiliki sisi manusia umumnya. Merasakan apa yang dirasakan manusia biasa. Beliau merasakan lapar, sakit, perih karena luka, dan bersedih. Di antara peristiwa yang membuat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersedih adalah wafatnya paman beliau, Abu Thalib. Terlebih sang paman wafat dalam keadaan masih memegang agama jahiliyah. Abu Thalib adalah kerabat dan orang terdekatnya. Abu Thaliblah yang mengasuh Nabi sejak berusia 8 tahun. Saat sang kakek meninggal hingga Nabi berusia 40-an tahun. Kedekatan yang luar biasa dengan sang paman terjalin sedari kanak-kanak hingga masa kenabian. Saat Nabi Muhammad menerima wahyu dan mendakwahkannya. Cinta Abu Thalib kepada anak saudaranya itu tak berubah. Walaupun ajaran yang dibawa sang keponakan bertentangan dengan keyakinannya. ...